Sejarah

SEJARAH GAMPONG

Asal Usul Gampong (Lagenda Gampong)

Lhong Raya merupakan sebuah daerah yang terletak dipaling ujung barat pulau sumatera dan secara adminstratif berada pada kemukiman Lam Ara Kecamatan Darul Imarah Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Besar, Mukim Lam Ara terdiri dari 6 Gampong yaitu : Lam Ara, Lampeout, Mibo, Lhong Cut, Lhong Raya, Peunyerat, Lamlagang, Geuce kaye Jato, Geuce Iniem dan Geuce Komplek.

Dilihat dari segi pemerintahan pada masa kepemimpinan zaman kesultanan dulu, maka mukim  Lam Ara berada pada Sagoe VI yang pada saat itu di pimpin oleh Teungku Muhammad Thaib.

Pembagian sistim pemerintahan Sagoe pada saat itu mudah dipahami oleh pemangku kepetingan demi untuk mempermudah jalannya roda pemerintahan. Sistem pemerintahan sagoe dipimpin oleh seorang Panglima Sagoe yang membawahi para Ulee Balang. Mukim Lam Ara merupakan salah satu mukim yang dikenal dengan pemerintahan VI mukim yang dipimpin oleh seorang Ulee Balang.

Pada tahun 1980 terjadi perluasan wilayah daerah tingkat II Kotamadya Banda Aceh. Gampong yang ada dalam wilayah Mukim Lam Ara Kecamatan Darul Imarah Daerah tingkat II Kabupaten Aceh Besar bergabung dalam wilayah Kecamatan Meuraxa Daerah Tingkat II Kotamadya Banda Aceh dengan jumlah Gampong sebanyakn 36 Gampong.

kemudian pada tahun 2000 melalui peraturan Walikota Banda Aceh nomor 8 tanggal 23 Agustus 2000 tentang pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Banda Raya, Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan Ulee Kareng, Kecamatan Kutaraja dan Kecamatan Lueng Bata yang telah dimasukkan dalam lembaran daerah Kota Banda Aceh Tahun 2000 Nomor 20 Seri D Nomor 9, maka bergabunglah Gampong Lhong Raya kedalam wilayah Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh.

Dahulu pada sekitar tahun 1189 Gampong Lhong Raya dijajah oleh kolonial Belanda dengan sasaran mengambil kekayaan yang ada di Aceh pada umumnya dan di Gampong Lhong raya pada khusunya. Setelah Belanda angkat kaki dari Indonesia akibat kalah perang di Aceh, maka tak lama kemudian masuk Jepang untuk menjajah Aceh selama lebih kurang 3 tahun pada akhirnya Jepang pun takluk oleh pasukan tentara Aceh.

Memang Sulit menemukan rujukan mengapa daerah itu disebut dengan nama Lhong raya, namun menurut cerita oarang tua dikisahkan bahwa didaerah tersebut dulunya sering berkumpul burung – burung kelelawar besar/ kalong yang di waktu pagi hari terbang mencari makanan kepegunungan dan pada malam hari kembali menginap pada pohon – pohon yang dijadikan sebagai tempat sarangnya.